"Kalau terjadi ledakan di PLTN Jepang memang iya. Beberapa hari lalu di unit 1, lalu kemarin di unit 3 dan tadi pagi di unit 2. Tapi sampai saat ini daerah evakuasi hanya 20 km dan tidak diubah. Karena itu SMS adanya hujan asam di sini tidak beralasan," kata Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) As Natio Lasman, Selasa (15/3/2011).
Selain itu, lanjutnya, arah angin sejak ledakan pertama ke utara, barat laut dan barat. Tidak bertambahnya daerah evakuasi 20 km, sementara masih aman untuk negara-negara tetangga Jepang, termasuk Indonesia.
"Andaipun terjadi hujan asam, maka asamnya adalah asam borat yang merupakan asam lemah. Asam ini beda dengan asam sulfat dan asam nitrat," jelas Natio.
Asam borat, sambung dia, bahkan digunakan untuk antiseptik. Ada pula yang mencampurkan jenis asam ini ke makanan bakso, dengan bahan yang dikenal sebagai boraks. "Jika terkena kulit, asam ini tidak mengganggu. Dari literatur, asam ini jauh lebih aman," tutur dia.
Berdasar kesepakatan internasional, jika radiasi akibat ledakan reaktir nuklir, maka negara yang bersangkutan harus memberikan warning kepada negara lainnya. Selain itu, International Atomic Energy Agency (IAEA) sejauh ini juga tidak memberikan warning ke negara tetangga Jepang.
"Masyarakat Indonesia jangan panik. Bapeten akan menjadi garda terdepan untuk memberikan informasi terkait radiasi semacam ini," sambung Natio.
Ditambahkannya, di Jepang pemeriksaan pada orang-orang yang diduga terkena radiasi akibat ledakan di PLTN Fukushima pasca tsunami 11 Maret 2011 masih dilakukan. Sementara, ada 22 orang yang ditengarai terkontaminasi.
"Kalau bajunya diduga terkena, maka bajunya diminta untuk dilepas. Kemudian orang itu di-shower. Selanjutnya orang yang bersangkutan diberi makanan dengan gizi bagus agar metabolismenya bagus. Itu sudah SOP," jelas Natio.
Asam borat (H3BO3) merupakan asam organik lemah. Asam ini adalah senyawa yang stabil, tidak mudah terbakar, bereaksi cepat dengan kalium dan asam anhidrat. Senyawa ini tidak cocok dengan air, basa kuat, logam alkali, sensitif terhadap embun dan hidroskofis. Apabila dimakan dengan konsentrasi terkecil 429 mg/kg untuk pria dan 200 mg/kg untuk perempuan merupakan konsentrasi yang mematikan.
Asam borat juga sering digunakan dalam dunia pengobatan dan kosmetik. Bahkan digunakan juga dalam makanan. Jika terlalu sering mengonsumsi makanan mengandung boraks (dikenal juga dengan bleng) dapat menyebabkan gangguan otak, hati, lemak, dan ginjal. Dalam jumlah banyak menyebabkan demam, koma, hingga kematian.
Menyusul meledaknya reaktor di PLTN Fukushima, Jepang, beredar informasi melalui SMS dan BBM tentang kemungkinan hujan asam pada Senin (14/3) malam. Pesan itu berbahasa Indonesia karena sepertinya ditujukan pada publik Indonesia dan Malaysia. Sedangkan pesan bohong untuk warga Filipina menggunakan bahasa Inggris. (ad)