"Kalau terjadi ledakan di PLTN Jepang memang iya. Beberapa hari lalu di unit 1, lalu kemarin di unit 3 dan tadi pagi di unit 2. Tapi sampai saat ini daerah evakuasi hanya 20 km dan tidak diubah. Karena itu SMS adanya hujan asam di sini tidak beralasan," kata Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) As Natio Lasman, Selasa (15/3/2011).
Selain itu, lanjutnya, arah angin sejak ledakan pertama ke utara, barat laut dan barat. Tidak bertambahnya daerah evakuasi 20 km, sementara masih aman untuk negara-negara tetangga Jepang, termasuk Indonesia.
"Andaipun terjadi hujan asam, maka asamnya adalah asam borat yang merupakan asam lemah. Asam ini beda dengan asam sulfat dan asam nitrat," jelas Natio.